Bawang putih Dan Bawang Merah


Bawang putih Dan Bawang Merah


Alkisah, hiduplah sebuah keluarga yang hidup dengan teteram dan damai. Keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, dan anak semata wayangnya bernama bawang putih. Namun, ketentraman da kedamaian ini terganggu lantaran si ibu jatuh sakit dan akhirnya meninggal.

Tak jauh dari rumah mereka, tinggallah seroang janda dan putrinya bernama bawang merah. Ketika ibu bawang putih telah meninggal, kedua orang ini sering datang ke rumah bawang putih.
Setelah berdiskusi lama bersaa, akhirnya orang tua mereka melangsungkan pernikahan. Saat baru menikah, ibu tiri dan bawang merah sangat baik terhadap bawang putih.

Lama kelamaan sifat ibu tiri dan bawang merah berubah, mereka menyuruh bawang putih melakukan banyak pekerjaan rumah yang berat-berat. Tentunya semua beban ini tidak diceritakan kepada ayahnya

Ayah bawang putih sakit-sakitan yang berujung pada kematiannya. Bawang putih yang sedih mengatahui dirinya sebatang kara tetap tak bisa berbuat apapun di hadapan ibu tiri dan bawang merah.

Suatu hari, ketika bawang putih pergi ke sungai untuk mencuci, baju kesayangan ibu tiri hanyut terbawa arus sungai. Ibu tiri bawang putih menyuruh untuk mencarinya sampai ketemu. Jika tidak, bawang puti tidak di perbolehkan pulang

Bawang putih menyusuri sungai untuk mencari baju kesayangan ibu tirinya. Bawang putih hampir saja putus asa, tiba-tiba dia melihat lampu minyak gubuk tepi sungai. Bawang putih pun menghampirinya

Tok. Tok. Tok. Bawang putih mengetuk pintu gubuk itu. Selang berapa lama kemudian muncullah seorang nenek tua dari dalam . nenek tua itu memperhatikan bawang putih dan berkata, “hai, gadis manis, apa yang kamu lakukan malam-malam?”.

“Begini, nek, aku kehilangan sebuah baju dan sedang mencarinya, apakah nenek melihatnya? “  “Apakah baju yang amu cari berwarna merah?    “Iya benar sekali, nek. Bisakan nenek memberikannya padaku?” nenek itu tersenyum. “dengan satu syarat. Kamu harus tinggal disini dan membantu nenek selama seminggu. Bagaimana?

Bawang putih berpikir sejenak. Jika dirinya tidak mau, ibu tiri tentu akan marah lagi. “baiklah,nek, aku mau .” selama tinggal di sana, bawang putih melakukan apa yang sudah dijanjikan dengan rajin dan tanpa mengeluh sedikit pun. Seminggu pun lewat. Akhirnya, nenek itu memanggil bawang putih untuk mengembalikan baju ibu tirinya.

Nenek membereikan bawang putih sebuah labu. Adda dua abu yang di sodoran untuk di pilih bawang putih, labu besar dan labu kecil. Bawang putih mengambil labu yang kecil Si nenek bertanya padanya , “kenapa kamu mengambil yang kecil nak?”

“tangan-tanganku kecil dan tenagaku hanya kuat mengangkat labu yang kecil. Jadi, aku memilih labu yang kecil . “si nenek pun tersenyum. Bawang putih pulang dengan riang gembira. Sesampainya di rumah, setelah memberikan baju kepada ibu tirinya, bawang putih membelah  labu kecil miliknya.
Tak disangka ternyata isinya emas-berlian  yang sangat banyak. Bawang merah yang mengintip tak jauh dari situ segera memanggil ibuya. Melihat emas-berlian itu, ibu bawang merah segara merebutnya dari tangan dari tangan bawang putih . kemudian bertanya, “Dari mana kau mendapatkan ini semua?”

Bawang putih menceritakannya dengan jujur. Ibu bawang merah kemudian punya ide. Dia memerintahkan bawang merah untuk melakukan hal serupa bawang putih. Bawang merah pun setuju. Dia pergi ke rumah nenek itu dan tinggal selama seminggu. Namun, dasar pemalas, bawang merah tidak melakukan semuanya dengan sungguh-sungguh.

Pada akhir minggu, bawang merah dipanggil oleh si nenek yang hendak mengembalikan bajunya. Dan membawakan dua labu, kecil dan besar, kepada bawang merah. Bawang merah mengambil labu yang besar. Si nenek tersenyum dan bertanya pada bawang merah. “kenapa kamu memilih labu yang besar?” yang besar tentu isinnya banyak ujar bawang merah.

Lalu bawang merah pulang ke rumah ibunya. Ibunya yang sudah tidak sabar segera menyambut kedatangan putrinya. Keduanya kemudian membelah labu besar pemberian si nenek. Bukannya keluar emas-berlian , yang keluar justru binatang-binatang berbisa seperti ular, kalajengking dan sebagainya yang segera mematuk mereka berdua. Keduanya langsung meninggal di tempat.




Diterbitkan Oleh: Daffa Media, Jakarta


Komentar

Postingan populer dari blog ini

E-LEARNING

PEMETAAN TARI TRADISIONAL INDONESIA

Nama Nama Gerak Pada Tari