MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP


MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP



1.       Pandangan hidup
Pandangan hidup seseorang adalah cara mereka menjalani hidup mereka atau juga bisa dibilang prinsip hidup mereka. Ada juga yang bilang pandangan hidup itu bagi seseorang adalah bagaimana ia mengartikan hidup mereka, maksud saya adalah untuk apa mereka hidup di dunia ini. Banyak sekali orang menanyakan untuk apa saya dilahirkan? dan untuk apa saya di ciptakan? Pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab oleh orang lain tetapi hanya diri sendiri, biasanya orang yang sedang dalam masalah yang beratlah yang menanyakan pertanyaan menyedihkan itu, dia seperti orang yang tidak memiliki tujuan dari hidupnya. Jadi pandangan hidup itu sangat dibuuhkan bagi seseorang, karena pandangan hiduplah yang nantinya akan membimbing kita ke tujuan dari hidup kita. Seseorang tanpa pandangan hidup, hidupnya sama saja seperti ruangan kosong yang tidak ada apa apa di dalamnya mungkin juga udara juga tidak ada, benar benar hampa.

Orang yang memiliki pandangan hidup pasti memiliki tujuan, dan tujuan ini biasa di sebut cita-cita. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.

Jadi intinya adalah Pandangan hidup yang menentukan adalah kita bukan orang lain, karena kitalah yang menjalani hidup kita dan kita yang nantinya merasakan buah hasil dari hidup yang kita jalani. Pandangan hidup yang sehat adalah pandangan hidup yang memberikan nilai positif kepada kita dan orang lain bila begitu pandangan hidup tersebut patut di perjuangkan dan di jalani dengan sebaik mungkin.Pandangan hidup itu seperti pedoman yang akan membimbing kita ketujuan hidup kita, mencegah kita kehilangan arah dalam hidup. Jadi carilah pandangan hidup anda sekarang jika anda belum mempunyainya That’s Very Important jika anda ingin tujuan hidup anda tercapai.


2.       Cita-cita
Sebagian orang mengatakan bahwa cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Namun bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah akselerator pengembangan diri.

Cita cita adalah suatu impian dan harapan seseorang,cita cita adalah mimpi,mimpi adalah kunci yang akan menentukan mau jadi apa kita nanti di masa depan.bagi sebagian orang cita cita,impian,itu  dapat memotifasi dirinya sehingga sikap perilaku dan segala aktivitas yang dilakukan diusahakan demi mencapai cita cita nya suatu hari nanti.

Cita-cita bukan hanya terkait dengan sebuah profesi namun lebih dari itu ia adalah sebuah tujuan hidup. Seperti ada seseorang yang bercita-cita ingin memiliki harta yang banyak, menjadi orang terkenal, mengelilingi dunia, mempunyai prestasi yang bagus dan segudang cita-cita lainnya. Namun seorang muslim tentunya akan menempatkan cita-citanya di tempat yang paling tinggi dan mulia yaitu menggapai keridhaan Allah.

3.       Kebajikan
Kebajikan menurut kbbi adalah sesuatu yg mendatangkan kebaikan (keselamatan, keberuntungan, dsb) perbuatan baik: kita wajib berbuat - kepada sesama manusia
Namun Kebajikan adalah sesuatu perbuatan, tindakan, kesadaran dan tenggang rasa dari seseorang terhadap orang lain yang sama – sama hidup di dunia. Lalu apa perbedaan dari kebajikan dan kebaikan ? jawabannya adalah kebajikan seseorang tidak terukur oleh batasan – batasan antar makhluk hidup, namun kebaikan masih terbatas oleh pengenalan antara seseorang dengan orang lain maupun makhluk hidup lain.

Seseorang pasti pernah mengalami kebaikan maupun kebajikan dalam dirinya yang terpenting jangan sampai ada pikiran dimana seseorang itu telah mengabaikan kebajikan dan kebaikan yang telah ia rasakan. Bagaimana menumbuhkan sifat kebajikan untuk kebaikan diri seseorang? Jawabannya adalah sejak ia mengenal kehidupan sosial diharuskan ia jauh dari lingkungan yang bebas dari kontrol orang tua karena pergaulan yang bebas dapat menimbulkan kecerobohan seseorang mengambil sikap untuk melakukan hal sesuka hatinya.

4.       Usaha atau perjungan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk melanjutkan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan, perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tak dapat hidup sempurna. Apabila manusia ingin menjadi kaya, ia harus kerja keras. Bila seseorang ingin menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan mengikuti semua ketentuan akademik.

Kerja keras itu dapat dilakukan denga otak/ilmu atau jasmani/tenaga, dan bisa juga keduanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya daripada jasmani/tenaganya. Sebaliknya buruh bekerja keras dengan jasmani/tenaganya daripada otaknya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan menigkatkan harkat dan martabat manusia. Pemalas membuat manusia itu miskin, melarat dan tidak mempunyai harkat dan martabat. Karena itu tidak boleh bermalas – malasan, bersantai – santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat ada waktunya dan manusia yang mengaturnya.

Dalam agamapun diperintahkan untuk kerja keras, sebagaimana hadist yang diucapkan Nabi Besar Muhammad S.A.W yang ditunjuk kepada para pengikutnya “Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan mati besok”.
Untuk kerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian / ketrampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai ketrampilan / keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian / ketrampilan itu suatu keharusan,


5.       Keyakinan atau kepercayaaan
Keyakinan dan Kepercayaan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau salah, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Contoh: Pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi merupakan pusat tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru.

6.       langkah langkah berpandangan hidup yang baik
Cara Berpandangan Hidup Yang Baik-Manusia memiliki pandangan hidup untuk mencapai tujuan masa depannya. Bagaimanapun setiap manusia harus memiliki pandangan hidupnya sendiri. Ada beberapa manusia yang memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan, ada pula yang menggunakannya sebagai pemicu kesejahteraan, ketentraman dalam hidupnya. Akan tetapi, banyak dari kaum muda yang mengaplikasikan pandangan hidup dengan cara yang salah. Kaum muda masa kini hanya mengikuti pandangan temannya. Apa salahnya kaum muda memiliki pandangan hidup yang baik? Kali ini penulis akan memberikan langkah-langkah yang bisa kaum muda lakukan untuk membuat pandangan hidup kaum muda lebih baik:

Cara Berpandangan Hidup Yang Baik
1. Mengenal
Hal pertama yang harus kaum muda ketahui adalah, setiap manusia memiliki pandangan hidup. Kaum muda dapat memastikan bahwa pandangan hidup telah ada sejak manusia ada di muka bumi. Begitu juga pada manusia pertama di bumi yaitu Adam dan Hawa yang sudah memiliki pandangan hidup itu sendiri. Tentunya kaum muda harus mengenal darimana mula pandangan hidup dan sejak kapan pandangan hidup ada. Jika kita sebagai makhluk bernegara dan beragama, pastinya sudah memiliki pedoman. Salah satunya dalam agama islam yang berpandangan hidup kepada Al’Quran, Hadist, dan Ijma. Sedangkan dalam bernegara Undang-Undang dan Pancasila merupakan pandangan hidup Rakyat Indonesia.

2. Mengerti
Selanjutnya kaum muda harus mengerti. Maksudnya adalah mengerti akan pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara memiliki pandangan hidup berupa pancasila, maka dalam berpandangan hidup kaum muda harus sesuai dengan pancasila dan mengerti apa itu pancasila. Begitu juga dengan pandangan hidup dalam beragama yang berpedoman pada Al-Quran, Hadis dan Ijma kaum muda harus memahami ketiga sumber tersebut dengan benar. Jika kaum muda sudah mengerti terhadap pandangan hidup, akan ada kecenderungan kaum muda mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup.

3. Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu sendiri. Menghayati pandangan hidup dampat memudahkan kita mendapatkan gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu. Maksud dari menghayati di sini adalah menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalam pandangan hidup dengan cara memperluas lebih pandagan hidup itu. Tahap yang harus kita lakukan dalam memperluas pandangan hidup adalah dengan cara menganalisa hal yang berhubungan dengan pandangan hidup yang kita pegang, bertanya kepada orang yang berpengalaman dan lebih tabu mengenal isi pandangan hidup. penerimaan tidak ikhlas. Bila kita memiliki jalur penerimaan ikhlas, maka apa yang kita yakini tidak akan sia-sia. Sebaliknya, bila penerimaan tidak ikhlas apa yang sudah kita pahami akan sia-sia.

4. Meyakini
Setekah kita mengetahui kebenaran dari segi kemasyarakatan, kemanusiaan, negara maupun kehidupan di dunia dan di akhirat, maka seharusnya kita meyakini pandangan hidup yang sudah kita hayati sebelumnya. Meyakini merupakan hal untuk memperoleh suatu kepastian yang hakiki sehingga dapat mencapai tujuan hidupnya. Asal dari meyakini yakni berasal dari penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup. Dengan adanya sikap penerimaan ini, segala tingkah laku dan apa yang akan di lakukan berpedoman atas apa yang sudah dijadikan pandangan hidupnya. Dalam meyakini penting juga adanya iman dan teguh. Sebab, iman dan teguh akan membuat dirinya kuat dari pengaruh luar yang berusaha untuk menggoyahkan.
5. Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat. Dampak berpandangan hidup Islam yang antara lain yaitu mengabdi kepada orang tua (kedua orang tua
6. Mengamankan
Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu dan atau mayalahkannya tentu dia tidak menerima dan bahkan cenderung untuk mengadakan perlawanan. Hal ini karena kemungkinan merasakan bahwa dalam berpandangan hidup itu dia telah mengikuti langkah-langkah sebelumnya dan langkah-langkah yang ditempuhnya itu telah dibuktikan

7.       cita cita yang sudah diraih
sejak dulu cita-cita utama saya adalah membahagiakan orang tua dan menjadi seseorang yang berguna bagi keluarga namun ada juga cita-cita kecil saya yang saya raih saat saya masih duduk di bangku sma saya ingin ingin mendapatkan penghasilan dari hoby saya saat itu kebetulan waktu itu saya dan tim saya mendengar terdapat perlomabaan dari game vainglory saya dan tim saya pun mengikuti perlombaan game vainglory walaupun itu hanyalah sebuah game namun game juga dapat meningkatkan kerja sama dan strategi, dan saya pun mendapat juara 3 dari perlombaan tersebut, walaupun tidak mendapat juara 1 saya dan tim saya merasa bangga dan bahagia.




Referensi:
https://www.kompasiana.com/fuad_kompasiana/552874d1f17e6163508b4598/pentingnya-manusia-memiliki-pandangan-hidup
https://jagokata.com/arti-kata/kebajikan.html
http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-keyakinan/
http://google.com
https://id.wikipedia.org

Komentar

Postingan populer dari blog ini

E-LEARNING

PEMETAAN TARI TRADISIONAL INDONESIA

Nama Nama Gerak Pada Tari